Darah Batak Hasan Basri Sagala, Mengalir Deras, Sebati Jiwa Raga

  


Foto : Calon Wakil Gubernur Sumut Hasan Basri Sagala, hadir di acara Patombur Indonesia, yang berlangsung di Kecamatan Sibisa, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Indonesia. 



Medan  ||  Sumatera Utara kaya akan adat, budaya dan suku, ada berbagai ragam jenis kebudayaan di provinsi Sumatera Utara ini, dan itu diyakini sebagai warisan dari leluhur untuk keturunannya agar dapat dijaga dan dilestarikan sebagai wujud jatidiri di tengah rakyat Indonesia. 

Adat, budaya dan suku tersebut, ialah "Batak", dan Batak sampai saat ini sangat memegang teguh falsafahnya, yang diyakini sebagai hadiah dari para leluhur bangsa atau warisan yang turun temurun, sekaligus menjadi suatu kebanggaan, sehingga kebudayaan ini wajib dan harus dilestarikan oleh generasinya, baik pemuda, remaja dan anak anak. 

Demikianlah hal tersebut disampaikan oleh Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara Hasan Basri Sagala yang hadir dalam acara Parsadaan Raja Toga Manurung Dohot Boruna  (Patambor) Indonesia, yang berlangsung di Kecamatan Sibisa, Kabupaten Toba, baru baru ini. 

Darah Batak Hasan Basri Sagala, mengalir deras, sebati jiwa raga, ikuti prosesi adat Patambor Indonesia 

Hasan mengatakan, salah satu suku di Sumut yang masih memegang prinsip-prinsip kebudayaan adalah Batak. 

"Di budaya Batak ada falsafah yang sangat kuat, ada falsafah Dalihan Na Tolu, dan dalam acara adat Batak, hal itu dapat kita rasakan," kata Hasan. 

Hasan sangat bangga dengan acara budaya seperti ikatan marga Batak yang masih terus dilaksanakan dengan penuh kekeluargaan. 

Selama ini, kata Hasan, keberagamaan Indonesia dibalut dengan tradisi, tradisi yang menjadi kekuatan persatuan bangsa. 

"Dan menurut saya falsafah itu harus kita perkuat, kita ajarkan kepada seluruh generasi yang semakin memperkuat keberagaman dan kebersamaan masyarakat Sumut," kata Hasan. 

Dalam acara Patambor turut dihadiri ribuan masyarakat. Hasan yang datang bersama calon Gubernur Sumut Edy Rahmayadi juga langsung melihat tugu marga Manurung. 

Hasan menyebutkan, Indonesia memang memiliki banyak warisan budaya yang diakui di dunia. 

Kendati begitu, majunya teknologi saat ini menjadi tantangan bagaimana mengajarkan budaya bangsa khususnya kepada generasi muda. 

Karena itu, lanjut mantan tenaga ahli Menteri Agama ini, perlu adanya peran pemerintah untuk mendorong dan mendukung pelestarian budaya Indonesia. 

Hasan berjanji akan terus mendukung pelestarian budaya di Sumut dengan melibatkan anak anak muda agar lebih kenal dan cinta kebudayaannya. 

"Saya kira tidak ada kata lain, kita harus menjaga, melestarikan termasuk bagaimana generasi kita selanjutnya. Mungkin saat ini, generasi muda usia 20 hingga 30, juga harus menjadi semangat bagi mereka, karena budaya kita ini perlu diperkuat demi kemajuan bangsa kita," pungkasnya. 


[hbk7 mo]

Share on Google Plus

About GROUP MEDIA KOMPAS7

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 التعليقات:

Posting Komentar